Postingan

Gambar
 Sunyi, sepi.... Tak dapat ku pandang wajahmu... Tak dapat ku dengar suaramu... Tak kulihat senyum manismu... Hanya rintik hujan siang hari yang meningkahi... bersama semburan angin yang menyapu pantai... bersama gemericik  kerang-kerang dalam tumpukan pasir... Andai dapat ku hitung jumlah butir pasir di pantai ini... mungkin masih belum sebanyak rinduku padamu... Andai dapat ku hitung jumlah tetes air laut diteluk Mamuju ini... mungkin masih belum sebanyak tumpukan kangen buat kamu... Ketermanguanku ... Hanya menunggu ... dan memang menunggu... Kapan hari itu tiba... Saat aku di izinkan... untuk menumpahkan semua rindu...

Pagi di Teluk Mamuju,

Gambar
Bisikan sang bayu yang meninggalkan residu dikalbu,  ketika rintihan tirta menggayut manja di ujung khayangan, dan pater mulai meniupkan sangkakalanya, dingin yang mulai menyelinap direlung jantung, Sekelebat nampak bayang wajah mulai menari, dengan senyum yang kian menginsafi, menata grahita dalam alam nyata, Pagi.... Sang bayu mulai bercanda bersama wastra, ili wastra mulai berdatangan menggenggam pantai menyapa tebing tebing diteluk Mamuju menggoyang baita dalam buaian wastra, Pagi... arditya mulai menyapa pramudita, dengan senyumnya yang hangat, mencoba menenangkan dari canda ili wastra.